Sabtu, 07 Januari 2012

PERANG SAMPIT VS MADURA

Peristiwa Sampit ini menjadi sebuah kota yang digambarkan begitu menakutkan karena pertikaian etnis (ane katakan di sini "pertikaian etnis" murni...tidak ada faktor SARA lainnya).

Masyarakat Dayak adalah masyarakat tradisional yang memegang teguh harkat dan harga diri.
Sejak "peradaban" masuk ke dalam kehidupan mereka, budaya "kekerasan" yang dahulu secara turun-temurun mulai ditinggalkan.
Gambaran kasar tentang orang dayak secara umum, Orang Dayak adalah masyarakat tradisional dan mempunyai sifat pemalu terhadap
pendatang. Tidak jarang ane jumpai masyarakat Dayak yang lari bersembunyi dan hanya berani mengintip dari balik papan dinding rumahnya bila melihat orang asing datang mendekat.

Namun, masyarakat Dayak mempunyai sistem kekerabatan dan persatuan yang kuat antar masyarakat Dayak di seluruh pulau Kalimantan (termasuk Dayak di wilayah Malaysia).

Kenapa orang Dayak jadi beringas terhadap etnis Madura..?????

Banyak sebab yang membuat mereka seakan melupakan asazi manusia, baik sebab langsung maupun tidak langsung.
Masyarakat Dayak di Sampit seperti selalu "terdesak" dan selalu mengalah dan memang mereka lebih suka memilih mengalah.
Dari kasus pelarangan menambang intan di atas "tanah adat" mereka sendiri karena dituduh tidak memiliki izin penambangan, sampai kampung mereka harus berkali-kali berpindah karena harus mengalah dari para penebang kayu yang terus mendesak mereka makin ke dalam hutan. Sayangnya, kondisi ini diperburuk lagi oleh ketidakadilan hukum yang seakan tidak mampu menjerat pelanggar hukum yang menempatkan masyarakat Dayak menjadi korban kasus tersebut. Tidak sedikit kasus pembunuhan orang dayak (sebagian besar
disebabkan oleh aksi premanisme Dayak-Madura) yang merugikan masyarakat Dayak karena tersangka (kebetulan orang Madura) tidak bisa ditangkap oleh aparat yang "katanya" penegak hukum.

Dalam keseharian Masyarakat Dayak, kehidupan mereka ternyata jauh dari anggapan kita yang mengira bahwa mereka itu beringas. Mereka ternyata sangat pemalu, menerima para pendatang, dan tetap menjaga keutuhan masyarakatnya baik religi dan ritual mereka. Mereka tidak pernah mengganggu para penebang kayu yang mendesak mereka untuk terus mengalah. Mereka tidak pernah
menentang anggota masyarakatnya yang ingin masuk agama yang dibawa oleh orang-orang pendatang. Mereka dengan ringan-tangan membantu masyarakat sekitarnya. Mereka tidak pernah membawa mandau, sumpit, ataupun panah ke dalam kota Sampit untuk "petantang-petenteng".

Etnis madura yang juga punya latar belakang budaya "kekerasan" ternyata menurut masyarakat Dayak dianggap tidak mampu untuk beradaptasi (mengingat mereka sebagai "pendatang"). Sering terjadi kasus pelanggaran "tanah larangan" orang Dayak oleh penebang kayu yang kebetulan didominasi oleh orang Madura. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu "perang antar etnis Dayak-Madura".

Dayak dikenal berilmu tinggi hingga bisa membedakan suku Madura dengan suku-suku lainnya, yang jelas suku-suku lainnya luput dari "serangan beringas" orang Dayak.
Banyak yang mengaitkan peristiwa-peristiwa aneh selama "perang" tersebut dengan kepercayaan animisme Dayak (Kaharingan). Banyak
bukan saja masyarakat dayak Sampit yang berada di sana, tetapi juga ada 5 suku besar Dayak lainnya dari beberapa propinsi di pulau Kalimantan . Bayangkan, masyarakat Dayak yang sebelumnya bukan masyarakat mayoritas di sana, saat terjadi "perang" jumlah mereka berlipat ganda.
Dari riwayat budaya Dayak, kalau 6 suku tersebut sudah berkumpul, berarti
PERANG BESAR...!!

Pengungsian besar-besaran masyarakat suku lain (selain Dayak dan Madura) hanya dikarenakan rasa ngeri melihat "perang" dan lumpuhnya perekonomian
Sampit.
(Dayak) tidak menyerang orang (madura) yang sempat bersembunyi di dalam Masjid atau Gereja.

meski pada intinya suku Madura seperti sangat merasa berkuasa di sana..dan sempat ingin mengganti nama menjadi Sampang 2 (salah satu kota besar di Madura)


Seorang pemuda bersenjata mandau duduk tepekur di trotoar jalan, di
Depan Hotel Putra Sampit, Kotawaringain Timur, Kalimantan Tengah
(Kalteng). Mandau di tangannya masih meneteskan darah. Matanya tampak
berkaca-kaca, dan sesekali ia sesenggukan. Ahmad, pemuda beretnis
Banjar yang kebetulan rumahnya dekat dengan trotoar jalan itu,
memberanikan diri menghampiri.

Ahmad bertanya dalam bahasa Melayu, ternyata pemuda yang sedang
menangis itu tidak mengerti. Ia tak lain adalah warga Dayak pedalaman.
Lalu, terjadilah dialog dalam bahasa daerah. "Kenapa Anda menangis,"
tanya Ahmad. "Bagaimana tidak, saya telah melakukan pembunuhan," jawab
pemuda Dayak itu. Pemuda Dayak itu lantas nyerocos, kalau mengingat
pembunuhan yang dilakukannya, ia merasa kasihan pada warga Madura.
Tapi jika mengingat kelakuan etnis asal pulau garam itu, akunya, rasa
kasihannya menjadi hilang.

Pemuda itu hanyalah salah satu dari ratusan pemuda Dayak yangmelakukan penyerangan ke Sampit. Menurut budayawan Dayak Kalteng,Gimong Awan, memang banyak di antara warga Dayak yang mengikuti'peperangan' itu adalah pemuda berusia di bawah 30 tahun. Penyesalan setelah membunuh itu muncul, duga Gimong, karena telah habisnya
pengaruh 'isian' yang dilakukan oleh orang sakti Suku Dayak. Para
pemuda itu, sambungnya, kebanyakan adalah pemuda lugu yang tidak
jarang juga pengangguran.

Seperti disaksikan oleh banyak warga Sampit, sebelum melakukanpenyerangan, beberapa subsuku Dayak memang malakukan ritual. WargaDayak yang ikut ritual itu setelah diisi, kulitnya dicoba disayat satu per satu. Apabila ada yang luka, berarti ia tidak berbakat untuk mendapatkan 'kekebalan'. Bagi yang digores tidak berdarah, maka ia lulus sebagai inti dari pasukan perang Dayak."Isian itu dilakukan seperti di Pencak Silat semacam Satria Nusantara," ujarnya. Selepas 'isian' habis, tambahnya, mungkin mereka baru menyadari bahwa pembunuhan yang dilakukannya itu dilarang oleh agama yang mereka anut.Tapi, apa yang membuat suku Dayak di Kalteng begitu kalap dalam menghadapi warga Madura? Hampir semua warga dan tokoh Dayak yang ditemui Republika menunjuk perilaku kebanyakan etnis Madura sebagai penyebabnya. H Charles Badarudin, seorang tokoh Dayak di Palangkaraya menceritakan kelakuan warga Madura banyak yang tidak mencerminkan peribahasa "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Ia mencontohkan salah satunya dalam soal tanah.Banyak warga Madura yang baru datang ke Kalteng meminjam tanah kepada warga Dayak. Di atas tanah itu kemudian dibangun rumah, atau kadang ditanami sayur mayur. Status tanah itu sebenarnya tetap pinjaman,warga Dayak tak menarik sewa. Setelah beberapa tahun, tanah itu pun diminta karena suatu keperluan. Tapi, bukan tanah yang dikembalikan,namun celurit yang justru dikeluarkan. "Ketika ditunjukkan surat kepemilikan tanah, orang Madura bilang, kamu punya suratnya, saya punya tanahnya," ujar Charles, yang mengaku kemenakan pahlawan Kalteng, Tjilik Riwut.Kasus seperti itu dinilai warga Dayak terlalu sering terjadi. Bukan hanya itu, tak jarang terjadi pembunuhan yang dilakukan warga Madura,namun aparat hanya menangkap sebentar kemudian melepasnya. 'Kenakalan'semacam itu tidak hanya terjadi di perkotaan. Sebagai pendatang, warga Madura juga berani masuk ke daerah pedalaman, seperti wilayah pertambangan. "Ada untungnya orang Madura mengungsi. Saya jadi aman dari perampokan," tutur Surti, pendatang dari Jawa yang tinggal didaerah pertambangan bersama suaminya.Di bidang ekonomi, warga Madura pun menguasai hampir semua sektor.Warga lokal hampir selalu kalah bersaing dalam memperebutkan lahan usaha. Di pelabuhan misalnya, sulit bagi etnis lain untuk menjadi buruh kasar sekalipun, tanpa restu oreng Madura. Konon, yang masuk kelahan mereka tanpa restu, bisa dibunuh.Dominasi di bidang ekonomi itu tampak jelas, karena setelah orang Madura dipaksa mengungsi, warga Sampit dan Palangkaraya kesulitan mencari sembilan kebutuhan pokok (sembako). Pasalnya, tak ada lagi pedagang eceran, karena semuanya mengungsi.Akumulasi permasalahan itu menjadikan warga Dayak sakit hati.Kejadian, 18 Februari 2001 hanyalah pemicu terjadinya perang besar-besaran. Pada hari itu terjadi pembunuhan terhadap empat orang keluarga Matayo di Sampit. Itu membuat marah warga Madura. Mereka mencari pembunuhnya yang diduga bersembunyi di rumah Timil, seorang warga Dayak. Mereka mengepung rumah keluarga Timil itu. Dalam situasi panas itu, apalagi warga Dayak dari rumah Timil keluar juga memegang mandau, aparat kepolisian datang. Mereka kemudian menangkap 38 tersangka dari suku Dayak yang diduga melakukan pembunuhan terhadap keluarga Matayo.Puas? Ternyata belum. Warga Madura tetap melampiaskan kemarahannya.Mereka mendatangi rumah Sengan, warga Dayak yang masih ada hubungan darah dengan Timil. Mereka bahkan membakar rumah itu. Naas bagi Timil.Dia bersama anak dan cucunya tewas terpanggang. Kemarahan warga Madura belum berhenti. Hari itu, mereka setidaknya melakukan pembakaran terhadap 14 rumah dan 10 kendaraan bermotor. Sampai esok harinya>(19/02), warga Madura menguasai kota Sampit. Mereka memburu warga Dayak. Mereka keliling kota dengan membawa clurit, baik dengan jalan kaki maupun memakai kendaraan bermotor. Ada beberapa spanduk yang dipasang, di antaranya "Sampit, kota Sampang II".Tiga orang Dayak tewas dalam insiden ini. Pengungsian warga Dayak,Jawa, Banjar, dan Tionghoa mulai terjadi. Rumah jabatan bupati Kotawaringin Timur mulai dipadati pengungsi. Ribuan orang mengungsi ke Jawa dengan KM Binaiya. Entah siapa yang mengontak, mulai 20 Februari 2001, warga Dayak dari luar kota Sampit, termasuk dari pedalaman,menyerbu Sampit. Pertempuran sengit pun terjadi. Warga Madura keteter.Warga Dayak membakar dan merusak rumah warga Madura. Penghuninya pun diburu. Pemenggalan kepala mulai banyak terjadi. Warga Dayak ganti menguasai kota.Esoknya (21/2), perburuan Dayak masih terjadi. Malah wilayah pencarian kian meluas, keluar dari kota Sampit. Sementara perlawanan warga keturunan Madura kian melemah. Mereka lebih memilih mengungsi, atau lari ke hutan. Kantor Pemda setempat menjadi pilihan pengungsian yang dipandang paling aman. Hari-hari berikutnya, langkah 'pembersihan'masih terjadi. Baru pada Rabu (28/2) situasi berangsur tenang, meski tetap saja ada aksi pembakaran di sana sini. Pun, jejak kerusuhan berupa mayat --sebagian besar tanpa kepala-- masih berserakan disungai-sungai. Bau anyir mayat menyengat hidung.Warga Sampit meyakini korban tewas tanpa kepala mencapai lebih dari 1.000 orang. Dalam budaya Dayak memang dikenal istilah ngayau,eksekusi dengan memenggal kepala lawan. "Budaya itu sebenarnya telah dihentikan dengan adanya perjanjian Tumbang Anoy (letaknya kira-kira 300 KM timur Palangkaraya) pada 1884," ungkap Gimong.Dalam sejarah Dayak pun, kata dia, jarang sekali ada ngayau yang mencapai angka ratusan atau bahkan ribuan. Tapi, ujar Gimong, pernah ada satu ngayau besar-besaran sebelum peradaban Islam menyentuh Kalimantan. "Kejadian itu disebut Asang Paking Pakang," tuturnya.Dalam kejadian itu, warga Dayak di hulu sungai-sungai besar menyerang secara besar-besaran warga Dayak di hilir sungai. "Beribu-ribu pasukan Dayak hulu, seperti tikus, melakukan penyerangan," kisah Gimong."Dayak hulu merasa kelakuan Dayak hilir sudah keterlaluan. Mereka sakit hati karena banyak anggota kelompok mereka yang dikayau."Dalam penyerangan itu, tak peduli anak-anak atau perempuan, di- kayau.Asang memang berarti pembunuhan berskala besar. Ketemu perahu,dihancurkan. Dapat ternak juga di sikat. Bahkan, dapat kuburan pun mereka bongkar dan hancurkan. Melihat pola dan jumlah korban dalam tragedi terakhir di Sampit, Gimong menilai mirip dengan Asang Paking Pakang. "Tragedi Sampit adalah Asang Paking Pakang jilid dua,"katanya. Tapi, dalam pandangannya, kejadian itu adalah kemunduran 100 tahun bagi suku Dayak. thonthowi djauhari

Selasa, 03 Januari 2012

BIOGRAFI BILL GATES


BIOGRAFI BILL GATES !!!! :D




William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.

Bill seorang anak yang cerdas, tetap
i dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Bill Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu.

Dia dengan cepat menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang eksentrik,” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu. Bill Gates menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Namun, Bill gates memutuskan keluar (drop out) untuk menyumbangkan wakunya ke Microsoft.

Latar Belakang Pekerjaan

Melalui usaha kerasnya, perusahaan yang ia dirikan yang bernama Microsoft Corporation menjadi sukses dan Bill Gates melambung menjadi seorang jutawan. Di tahun 1990 Bill Gates sukses merilis sistem operasi yang sangat sukses di pasaran dunia. Namun, Bill Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik dalam karirnya. Tidak hanya satu kali, bahkan Bill Gates melakukan beberapa kali kesalahan dalam bisnis perangkat lunaknya. Di tahun 1990 Bill Gates mendapat tuntutan dari Departemen Keadilan Amerika Serikat dengan dakwaan Gates telah melakukan monopoli terhadap perusahaan-perusahaan kecil. Dan sekali lagi Bill Gates tersandung oleh hukum undang-undang bisnis Amerika Serikat pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Bill gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Pegawai Eksekutif dan ia memilih kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaanya sendiri, Microsoft Corp. Dan pada awal tahun 2008, Bill Gates memutuskan untuk mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.

Kehidupan Pribadi

Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katherine Gates (1996), Rory John Gates (1999) dan Phoebe Adele gates (2002). Dengan istrinya, Bill Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, yang merupakan sebuah Yayasan Sosial yang memperhatikan pederita AIDS, beasiswa bagi universitas-universitas dan kepedulian pada dunia ketiga. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan banyak orang tentang praktik monopoli, adikuasa perusahaannya dan beberapa kejahatan yang telah ia lakukan, tetapi beberapa orang yang dekat dengan Bill Gates berkata bahwa ia memang telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Di tahun 1999 koran Washington Post memberitakan bahwa "Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan $5 milyar kepada organisasi mereka. Hal itu tentu tidak mengherankan karena menurut survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi orang terkaya di dunia berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar. Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat, namun usaha keras dan sikap pantang menyerah Bill Gates telah membuahkan hasil yang dapat ia nikmati saat ini.


FAKTA FAKTA KEKAYAAN BILL GATES
Mau tau seberapa kaya sih Bill Gates itu? Inilah Fakta-faktanya..

1. Bill Gates menghasilkan US$250 setiap detiknya, itu sekitar US$20 juta sehari dan US$7,8 milyar setahun!

2. Jika dia menjatuhkan US$1.000, dia bahkan tidak perlu repot-repot lagi untuk mengambilnya kembali karena sama dengan waktu 4 detik untuk mengambil, dia sudah memperoleh penghasilan dalam jumlah yang sama.

3. Utang nasional Amerika sekitar US$5,62 trilyun, jika Bill Gates akan membayar sendiri utang itu, dia akan melunasinya dalam waktu kurang dari 10 tahun.

4. Dia dapat menyumbangkan US$15 kepada semua orang di dunia tapi tetap dapat menyisakan US$5 juta sebagai uang sakunya.


5. Michael Jordan adalah atlit yg dibayar paling mahal di Amerika. Jika dia tidak makan dan minum dan tetap membiarkan penghasilannya utuh dalam setahun sejumlah US$30 juta, dia tetap harus menunggu sampai 277 tahun agar bisa sekaya Bill Gates sekarang.

6. Jika Bill Gates adalah sebuah negara, dia akan menjadi negara terkaya sedunia nomor ke 37 atau jadi perusahaan Amerika terbesar nomor 13, bahkan melebihi IBM.

7. Jika semua uang Bill Gates ditukarkan ke dalam pecahan US$1, kita dapat menyusunnya menjadi jalan dari bumi ke bulan, 14 kali bolak balik. Tapi jalan itu harus dibuat non stop selama 1.400 tahun dan menggunakan total 713 buah pesawat Boeing 747 untuk mengangkut semua uang itu.

8. Bill Gates sekarang berumur 40 tahun. Jika kita mengasumsikan dia dapat hidup 35 tahun lagi maka dia harus membelanjakan US$6,78 juta per hari untuk menghabiskan semua uangnya sebelum dia pergi ke surga.

9. Tapi! Jika pemakai Microsoft Windows dapat mengklaim US$1 untuk setiap kali komputernya hang karena Microsoft Windows, Bill Gates akan segera bangkrut dalam waktu 3 tahun!

sayang mas tatag muchtar raharjo :*


Aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku harap kamu juga mempunyai perasaan yang sama seperti aku...!!!
Hidup ku hanya ada 1 nama , yaitu hanya namamu TATAG MUCHTAR RAHARJO ...!!!
Ingin rasanya ku memelukmu sekuat hatiku sayang ...!!!
Jiwa ragaku hanya untukmu, aku mencintaimu sayang...!!!
Smoga cinta kita kan kekal dan abadi selamanya ...!!!
TATAG MUCHTAR RAHARJO
                  LOVE
DEVITA DWI WULANDARI

pendekatan dakwah nabi muhammad saw

PENDEKATAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW

PENDEKATAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW
Oleh : Shohib
A. PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama dakwah baik secara teoritis maupun praktis. Agama dakwah adalah agama yang megharuskan pemeluknya untuk menyampaikan ajaran agama terebut kepada orang lain, bahkan kepada seluruh umat manusia. Pembagian agama dakwah dan non dakwah pertama kali dikemukakan oleh prof. Max Muller. Agama Islam, Kristen dan Budha digolongkan sebagai agama dakwah, sementara Yahudi, Brahma dan Zoroaster termasuk agama non dakwah. Sebagai agama dakwah, kedudukan Islam melebihi agama –agama dakwah yang lain hal ini merupakan klaim Islam sendiri sebagai agama wahyu terakhir dan agama penyempurna ( reformasi definitive ) dari agama-agama sebelumnya terutama agama Yahudi dan Nasrani.
Menurut B.J Boland menegaskan dakwah pada dasarnya mengandung pengertian islamisasi menyeluruh terhadap masyarakat. “ That da’wah meant the propagation of Islam not only by preaching and publications, but also by deed and activities in all areas of social life, in other word that da’wah had to be comprehensive Islamization of society “ . Dakwah berarti seruan Islam bukan hanya ceramah dan publikasi tetapi meliputi seluruh aktifitas kehidupan masyarakat, dengan kata lain dakwah berarti islamisasi menyeluruh terhadap masyarakat.
Berdasarkan ayat al-Qur’an ( Q.S. al-Syura : 15; Q.S an-Nahl :125; Q.S. Fushilat: 33 ), bahwa dakwah bukan hanya keharusan melainkan tugas terbesar kaum muslimin yang mesti ditunaikan. Oleh sebab itu dapat difahamai jika semangat untuk mendakwahkan ajaran Islam terus tertanam pada jiwa setiap muslim sejati. Bahkan cita-cita muslim adalah menjadikan manusia dalam kehidupan Islam dalam semua aspeknya baik teologi, hukum, maupun akhlak dapat diterima menjadi system hidup seluruh umat manusia.
Kenyataan tersebut menjadikan dakwah sebagai inti dari ajaran Islam karena eksistensi Islam di muka bumi berbanding lurus dengan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh penganutnya. Penyebaran Islam ke seluruh dunia tidak terlepas dari aktifitas dakwah sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat ini. Nabi Muhammad SAW sendiri telah melaksanakan dakwah sebaik-baiknya sejak beliau menerima risalah Islam hingga akhir hayatnya. Dengan demikian beliau adalah da’i pertama dalam Islam. Selanjutnya para sahabat beliau melanjutkan dakwahnya sepenuh hati berkat pemahaman yang mendalam serta petunjuk dari sunah Rasul itu sendiri.
Keberhasilan dakwah sendiri tidak terlaepas dari keberhasilan da’i pertama yaitu Rasulullah dalam menyampaikan risalahnya. Dalam berdakwah beliau menggunakan teknik, cara, metode serta pendekatan-pendekatan yang efektif dan efesien. Hal ini sejalan dengan ungkapan ‘at-tariqotu ahammu min maddah’ teknik, cara, metode atau pendekatan lebih penting dari materi itu sendiri. Dalam dakwah meskipun yang disampaikan hanya satu ayat tetapi melalui pendekatan pendekatan yang sesuai dengan kondisi mad’u maka dakwah akan berjalan mangkus dan sangkil sebagaimana yang dipraktekan oleh Rasulullah.
Hal ini mengisyaratkan materi dakwah bukanlah segala-galanya bagi seorang da’i. Sejatinya persyaratan utama dan pertama bagi seorang da’i adalah kesediaan untuk berjuang, ketulusan berbakti dan ketepatan metode serta pendekatan dalam menjabarkan pesan-pesan Ilahi dalam realitas sosial. Pendekatan dakwah ( Preaching Approach ) yang dilakukan Nabi muhammad SAW diantaranya pendekatan personal( Manhaj al-Sirri ), pendidikan ( Manhaj al-Ta’lim ), penawaran ( Manhaj al-Ardh ), misi ( Manhaj al-Bi’tsah ), korespondensi ( Manhaj al-Mukatabah ) serta pendekatan diskusi ( Manhaj al-Mujadalah ).

BAB II
PENDEKATAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW
A. Pendekatan Personal ( Sirri )

Pendekatan ini dilakukan dengan cara face to face individual antara da’i dan mad’u bertatap muka langsung sehingga reaksi yang timbul akan segera diketahui. Pendekatan ini dilakukan Rasulullah pada fase dakwah sirriyah ( dakwah secara rahasia ) meskipun demikian dakwah personal ini masih relevan diterapkan pada saat ini bahkan hingga akhir masa. Hal ini disebabakan pendekatan personal memiliki keterkaitan batin serta interaksi emosional antara da’i dan mad’u.
Pendekatan personal merupakan pertama kali dilakukan Nabi setelah menerima wahyu kepada orang orang terdekatnya. Hal ini dilakukan karena pada saat itu untuk mengantisipasi pengikut Nabi masih sedikit serta resistensi kaum Quraisy yang keras. Dakwah personal ini dilakukan Nabi selama tiga tahun, diantara yang beriman pada saat itu adalah Khadijah binti Khuwalid, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harits, Abu Bakar as-Shidiq, Utsman bin Affan, Zubair al-Arqam dan lain sebaginya.
Pendekatan personal ini dilakukan Rasullullah pada masa awal ketika ketika dakwah belum dimungkinkan dilaksanakan secara terbuka. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Rasululullah bukan karena beliau takut melainkan merupakan strategi jitu yang dilakukan oleh Rasul. Hal ini disebabkan Rasulullah selalu dibimbing oleh wahyu termasuk untuk melaksanakan dakwah personal. Pendekatan dakwah ini dilandasi juga ketika umat Islam pada saat itu belum kuat dan masih sedikit. Melalui pendekatan ini da’i langsung membimbing ke mad’u sehingga keimanan mad’u bertambah mantap. Permasalahan keagaman dapat langsung dipecahkan secara seketika.
Dengan pendekatan personal ini Nabi SAW telah menggabungkan antara ikhtiar dan tawakal. Dari sini pula dapat dipetik hikmah bahwa dalam berdakwah harus memperhatikan situasi dan kondisi, kapan dakwah dilaksanakan secara sembunyi dan kapan dakwah dilaksanakan secara terbuka disinilah letak keluwesan dakwah. Da’i dituntut harus panda’i membaca situasi serta memahami kondisi untuk menerapkan dakwahnya.

B. Pendekatan Pendidikan ( Taklim )

Dakwah melaui pendekatan pendidikan telah dilakukan Nabi pada masa-masa awal berbarengan dengan dakwah Sirri seperti dilakukan di rumah Abu al-Arqom. Pada saat Nabi di Makkah pendidikan seperti di Bait al-Arqom belum diorganisir secara maksimal, hal ini disebabkan belum berkembangnya pendidikan karena faktor keamanan. Ketika Nabi hijrah ke Madinah barulah pendidikan berkembang dan diorganisir secara sempurna. Adapun sistem pendidikan yang dikembangkan Nabi adalah sistem kaderisasi dengan membina para sahabat. Kemudian para sahabat mengembangkannya ke seluruh dunia. Mulai dari Khulafaurasyidin kemudian generasi berikutnya. Dimulai dari pembinaan dan kaderisasi di Makkah yang agak terbatas kemudian ke Madinah dengan membentuk komunitas muslim ditengah-tengah masyarakat Madinah yang cukup heterogen. Tempat-tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk mendidik para sahabat baik di Makah maupun di Madinah yaitu : Dar-al-Arqom, Rumah Nabi, al-Shuffah, Dar-al-Qurra, Kuttab, Masjid, dan Rumah para sahabat.
1. Dar al-Arqam ( Rumah al-Arqam )
Pada saat Nabi SAW melaksanakan dakwah sirriyah selama tiga tahun di Makkah, terdapat tiga puluh pemeluk Islam.Hal ini menjadi landasan Nabi untuk melaksanakan dakwah melalui pendidikan meskipun masih rahasia. Tempat yang digunakan pertama kali ádalah rumah Abu Arqam. Ia sendiri sebenarnya bernama al-Arqam bin Abu Manaf, karena abu Manaf dikenal dengan nama Abu al-Arqam, maka al-Arqam kemudian lazim dipanggil al-Arqam bin al-Arqam. Letak rumah tersebut antara kaki bukit Shafa dan tidak jauh dari Ka’bah. Mungkin hal ini yang melandasi Nabi melakukan pendidikan di rumah tersebut disamping tentunya factor keamanan.
Di tempat tersebut Umar bin Khatab memeluk Islam pada tahun ke enam keRasulan. KeIslaman Umar disambut gembira oleh Nabi dan para sahabat sehingga dijadikan momentum untuk berdakwah secara terbuka. Masuk Islamnya Umar menambah kekuatan kaum Muslimin karena pada saat Umar memeluk Islam diikuti pula sahabat lain sehingga yang mengucapkan Syahadat pada saat itu kurang lebih empat puluh orang
Patut dicatat pula pendekatan pendidikan di rumah al-Arqam memiliki kemiripan dengan model pendidikan pesantren. Pesantren di Indonesia memiliki tiga komponen yaitu ; pengajar, santri dan masjid. Di Dar al-Arqam ada Nabi sebagai pendidik, ada sahabat sebagai santri dan masjid al-Haram tempat ibadah. Hal ini dapat dikatakan Dar al-Arqam sebagai pesantren pertama dalam Islam sehingga rumah Al-arqam disebut pula Dar al-Islam, membuktikan bahwa rumah tersebut sebagai lembaga pendidikan Islam pada masanya.

2. Rumah Nabi SAW
Masuknya Umar bin Khatab menjadi muslim menjadikan titik tolak Nabi untuk berdakwah secara terbuka sehingga pendidikan yang dilakukan di rumah al-Arqam pun dipindahkan ke rumah Nabi. Ada dua pendapat mengenai rumah Nabi yang dijadikan tempat pendidikan apakah rumah ketika Nabi dilahirkan atau ketika Nabi telah menikah dengan Khadijah. Apabila rumah yang dimaksud pendapat pertama maka rumah tersebut sampai sekarang masih ada, yaitu rumah di Syeib Amir Makkah yang sekarang menjadi perpustakaan Mamlukah Su’udiyyah, namun apabila yang dimaksud rumah Nabi pada pendapat kedua, saat ini tidak dapat dilacak keberadaanya.
3. al-Shuffah
Pada saat Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah yang pertama kali beliau bangun ádalah Masjid. Di dalam masjid –masjid yang beliau dirikan terdapat ruangan khusus diperuntukan untuk pendidikan disamping juga untuk menampung sahabat yang tidak mamapu. Ruangan tersebut dikenal dengan al-Shuffah. M.Azami menerangkan al-Shuffah merupakan perguruan tinggi Islam pertama. Fakta ini merupakan sesuatu hal yang tidak berlebihan karena Rasulullah SAW sendiri sebagai guru besarnya. Dibandingkan pada saat di Makkah atau Dar al-Arqom, pendidikan di al-Shuffah relatif terorganisir dengan baik karena di Madinah Nabi Muhammad disamping mengemban misi profetik juga sebagai pimpinan politik.
Tenaga pengajar al-Shuffah disamping Nabi SAW juga para sahabat senior. Begitu pentingnya peran al-Shaffah karena meskipun gratis tapi melahirkan alumni yang mumpuni dalam baca tulis al-Qur’an. Para sahabat yang mengajar diantaranya Ubadah bin Shamit, Abdullah bin Said, Ubay bin Kaab. Jumlah mahasiswanya tergantung situasi, menurut Ibnu Taymiyah 400 orang sedangkan Qatadah menyebutkan 900 orang salah satu diantaranya Abu Hurairah.

4. Dar al-Qurra
Selain al-Shaffah di Madinah juga terdapat lembaga pendidikan yang bertempat di rumah Makhramah bin Nufal. Dar al-Qurra bermakna rumah para pembaca al-Qur’an. Di dalamnya diajarkan baca, tulis dan menghafal al-Qur’an. Al-Qur;an merupakan sumber motivasi,inspirasi serta ilmu dari segala ilmu.

5. Kuttab
Di Madinah juga terdapat lembaga pendidikan yang disebut Kuttab alumninya yaitu Abdullah bin Mas’ud, Zaid bin Tsabit yang pada saat itu masih kanak-kanak. Kutab berarti tempat belajar, biasanya kuttab tempat belajar bagi anak-anak. Penamaan kuttab ini untuk membedakan dengan al-Shuffah yang dikhususkan bagi orang dewasa sedangkan Kuttab bagi kanak-kanak semacam pendidikan bagi tingkat dasar.

6. Masjid.
Masjid pada awal Islam disamping untuk sholat juga digunakan untuk belajar. Pada masa Rasulullah hidup di Madinah terdapat sembilan buah masjid.

7 Rumah para sahabat.
Rumah para sahabat dimanfaatkan juga untuk sarana belajar dan mengajar meskipun secara temporer. Biasanya ketika Nabi kedatangan tamu dari luar Madinah. Para tamu tersebut menginap di rumah sahabat, selagi menginap Rasullullah memberikan pengajaran kepada para tamunya di rumah sahabat.
Metode pendidikan yang dilakukan Nabi terdapat sahabat setidaknya meliputi : metode graduasi ( al-Tadarruj ), levelisasi ( Mura’at al-Mustawayat ), Variasi ( al-Tanwi’ wa al-Taghyir ), keteladanan ( al-Uswah wa al-Qudwah ) aplikatif ( al-Tatb iqi wa al-Amali ),mengulang-ulang ( al-Takrir wa al-Muraja’ah ) evaluasi ( al-Taqyim ),dialog ( al-Hiwar ),analogi ( al-Qiyas )dan metode cerita atau kisah ( al-Qishshah ).
Metode graduasi merupakan metode penahapan yang merupakan metode al-Qur’an dalm membina masyarakat baik untuk menghapuskan tradisi jahiliyah atau yang lain.begitupun dalam menanamkan akidah al-Qur’an menggunakan metode graduasi atau penahapan ( secara bertahap ). Metode levelisasi merupakan salah satu metode yang mengklasifikasikan peserta didik ataupun mad’du sesuai dengan kemampuan, serta daya nalar yang dimiliki. Mengajari orang badui berbeda dengan mengajarkan kepada orang kota yang panda’i. Nabi SAW berbicara sesuai dengan tingkat kecerdasan dan budaya obyeknya. Metode variasi dilakukan bukan hanya mengajar saja tetapi juga mengenai waktu belajar.Metode keteladanan merupakan metode yang pokok dilakukan Nabi SAW berkat keteladanan beliau ajaran Islam diterima oleh setiap kalangan di seluruh dunia sebagai rahmatan lil alamain. Metode aplikatif juga dilakukan Nabi dalam mengajarkan al-Qur’an terhadap para sahabatnya. Untuk mementapkan ajaranya kepada sahabat Rasul selalu mengulang-ulang menggunakan metode takrir wa muraja’ah. Kepada sahabat Nabi selalu memantau dan mengevaluasi baik dalam hal ilmu maupun kehidupan.
Metode selanjutnya adalah dialog. Dalam mengajarkan ilmu seringkali melakukan dialog dengan sahabatnya. Banyak sekali ungkapan ungkapan Nabi dimulai dengan perumpamaan atau qiyas disamping itu Rasulullah juga mengajar dengan mengungkapakan kisah-kisah terutama yang termaktub dalam al-Qur’an.

C. Pendekatan Penawaran ( ’Ardh )

Makkah merupakan pusat ziarah sejak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang. Baik pada masa pra Islam maupun sesudahnya. Salah satu pendekatan dakwah Nabi adalah menawarkan agama Islam kepada kabilah-kabilah yang menziarahi Ka’bah. Meskipun tidak ada seorangpun yang mengikuti dakwah Nabi akibat teror dari kafir Quraisy. Nabi tetap menjalankan tugas dakwah itu setiapmusim haji dari tahun keempat sampai tahun kesepuluh dari keNabian beliau. Baru pada tahun kesebelas kabilah Khajraj dari Yatsrib menyatakan memeluk Islam berlanjut kepada baiat Aqobah pertama dan kedua. Masuk Islamnya kabilah dari Yatsrib merupakan wasilah hijrahnya Nabi ke Yatsrib atau kemudian lebih dikenal Madinah.

D. Pendekatan Misi ( Bi’tsah )

Pendekatan misi adalah pengiriman da’i ke daerah yang jauh dari tempat tinggal Nabi untuk mengajarkan agama Islam. Pendekatan dakwah ini merupakan bagian dari pendekatan pendidikan namun dalam hal ini axis mundis ( titik tekan ) nya pada pendelegasian atau pengiriman para da’i oelh Nabi. Pendekatan misi yang dilakukan Nabi diantaranya; Misi dakwah ke Yatsrib, Nejed, Khaibar, Yaman, Najran dan Makkah.
Sesudah baiat Aqobah pertama, orang Yatsrib meminta kepada Nabi untuk dikirim orang yang mengajarakan Islam di Yatsrib. Nabi SAW mengutus Mush’ab bin Umair ke Yatsrib. Peristiwa ini terjadi sebelum Nabi hijrah. Pada bulan safar 4 H Nabi kedatangan tamu dari Nejed. Ia diajak Nabi masuk Islam tapi tidak mau hanya meminta untuk dikirim da’i untuk mengajarkan Islam di Nejed. Nabi mengirimkan 70 orang sahabat ahli Qur’an ke Nejed dipimpin Mundzir nin Amr.
Misi dakwah ke Khaibar yang dihuni orang Yahudi bersamaan dengan perang Khaibar yang di awali oleh penghianatan orang Yahudi terhadap Nabi. Sahabat yang ditugasi Nabi untuk mmengislamkan Khaibar dipimpin Ali bin Abi Thalib. Sahabat Nabi yang ditugaskan berdakwah ke Yaman diantaranya Abu Musa al-Asyari, Muadz bin Jabal, Ali bin Abi Thalib, Khalid bin Walid dan al-Barra bin Azib. Pada tahun 10 H Khalid bin Walid ditugaskan Nabi ke Najran tepatnya kabilah Bani al-Harts. Semua warga kabilah ini kemudian memeluk Islam dan Khalid bin Walid tinggal di Najran untuk beberapa waktu untuk mengajarkan agama Islam. Sebelum Fathul Makkah 8 H. Makkah dikuasai oleh orang kafir Quraisy. Ketika Nabi kembali ke Madinah setetelah pembebasan Makkah, Nabi mengutus Muadz bin Jabal untuk mengajarkan al-qur’an pada orang Makkah dan mengangkat Attab bin Usaid sebagai walikota Makkah.

E. Pendekatan korespondensi ( Mukatabah )

Pendekatan korespondensi merupakan salah satu dakwah yang dilkukan Nabi SAW. Dakwah melalui korespondensi ini dilakukan Nabi SAW pada tahun ke 7 hijriyah terhadap bangsa – bangsa non Arab, sebelumnya selama 16 tahun Nabi SAW berdakwah hanya kepada masyarakat arab tepatnya 10 tahun di Makkah dan 6 tahun di Madinah. Fakta ini menunjukan bahwa Islam adalah agama universal. Melalui surat dakwah islam disebarkan Nabi ke Eropa ( Romawi ), Persia, dan Afrika ( Abbesenia ).
Muhammad bin Sa’ad ( W 230 H ) menulis kitab al-Tabaqat al-Kubra untuk menulis satu persatu surat Nabi SAW lengkap dengan sanadnya. Surat-surat tersebut berjumlah 105 buah. Surat-surat Nabi SAW dikirimkan terhadap al-Najasyi ( raja Habsyah ). Surat ini dibawa oleh Amr bin Umayyah al-Dhamri, ia adalah orang pertama yang dipercaya Rasulullah menyampaikan surat kepada raja-raja dan kepala negara. Surat dakwah Nabi juga dikirimkan terhadap kaisar Romawi Heraclius. Surat ini dibawa oleh Dhiyah bin Khalifah al-Kalbi.
Surat Dakwah Rasul dikirimkan juga kepada Kisra atau Khoesroes gelar raja-raja Persia. Yang mendapat surat Nabi adalah Aparwiz bin Hormuz bin Anursiwan. Surat dakwah yang lain diberikan Rasul kepada al-Mauqauqis atau al-Muqauqas gelar raja-raja Iskandariyah ( Mesir ). Raja yang menerima surat Nabi adalah Juraij bin Mina, sedangkan yang menyampaikannya adalah Hatib bin Abu Balta’ah. Surat dakwah juga dirimkan kepada raja Balqa ( wilayah Romawi Timur ) bernama al-Harits al-Ghassani, Hauzah bin Ali al-Hanafi penguasa Yamamah ( tokoh Musyrikin Arab ) suratnya dibawa oleh Salit bin Amr al-Amiri. Dari keenam surat yang dikirim Nabi tak satupun penerima surat memeluk agama Islam kecuali Najasyi yang masih kontroversi. Namun demikian bukan berarti dakwah tidak berhasil karena pada perkembangan selanjutnya daerah daerah tersebut merupakan pusat peradaban Islam. Seperti Iran dan Mesir.
Surat dakwah Nabi secara garis besar berisi :
1. Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk Islam.
2. Surat-surat yang berisi aturan ajaran Islam seperti zakat dan sebagainya.
3. Surat-surat yang berisi kewajiban bagi non muslim seperti jizyah.
Sebagai surat dakwah Rasulullah selalu mengawalinya dengan Basmallah.Disamping itu surat dakwah juga merupakan surat resmi kepala negara karena setiap surat dicap dengan stempel berbahan perak dengan tulisan Muhammad Rasul Allah. Dengan demikin surat-surat yang dikirimkan Nabi Saw mengemban amanat profetik dan politik.

F. Pendekatan diskusi ( Mujadalah )

Pendekatan mujadalah mengandung arti dialogis. Mujadalah bukanlah pembicaraan yang monolog dan monoton. Di dalam al-Qur’an kata mujadalah diulang 29 kali. Diskusi atau mujadalah juga merupakan pendekatan dakwah yang persuasif. Mengingat tidak setiap mad’u begitu saja menerima ajakan dakwah tetapi perlu adu argumen untuk meyakinkan kebenaran ajaran Islam. Dakwah pendekatan diskusi ini menuntut da’i untuk profesional dan mampu mengaplikasikan ilmu logika serta menguasai pengetahuan yang mendalam terutama topik yang didiskusikan. Mujadalah juga dimaksudkan agar orang yang sebelumnya menantang ia akan menerima sekaligus mendukung penuh pengertian. Pendekatan diskusi yang dilakukan Rasulullah merupakan implementasi Q.S al-Nahl : 125.
Artinya : ”serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( Q.S. a-Nahl : 125 ).
Diskusi atau mujadalah yang diperintahkan Allah SWT kepada kaum muslimin adalah jadal yang baik. Jadal yang baik adalah jadal yang tidak mengandung unsur penganiayaan karena adanya pemaksaan kehendak ( pendapat ) dan tidak ada unsur-unsur yang merendahkan lawan dialog. Hal ini penting karena watak manusia memiliki ego tersendiri. Seseorang tidak mudah melepaskan pendapatnya sendiri, kecuali kritik terhadap pendapatnya dilakukan secara halus sehingga yang bersangkutan tidak merasa pendapatnya dipinggirkan.
Dari pendekatan pendekatan dakwah yang dilakukan Nabi SAW yang paling efektif adalah pendekatan pendidikan ( ta’lim ) dan pendekatan misi ( bi’tsah ). Ketika Rasulullah SAW wafat beliau meninggalkan setidaknya 114.000 orang sahabat. Mereka secara umum pernah mendapat pendidikan dari Nabi SAW. Sementara pendekatan misi dilakukan Nabi pertama kali mengutus Mush’ab bin Umair ke Yatsrib sebelum Rasul hijrah pasca Baiat Aqobah. Selama setahun ia berhasil mengislamkan 63 orang dengan kata lain 12 orang tiap bulan, suatu jumlah yang signifikan pada saat itu. Pendekatan –pendekatan personal ( sirri ), penawaran ( ’ardh ), diskusi ( mujadalah ) dan korespondensi ( mukatabah ) tidak ditemukan indikatornya yang yang signifikan.

BAB III
PENUTUP


Dari pembahasan pendekatan dakwah Rasulullah dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. at-Tariqotu ahammu min maddah, teknik, cara, metode serta pendekatan lebih
penting dari materi dakwah itu sendiri.

2. Pendekatan dakwah Rasul terdiri dari pendekatan personal( Manhaj al-Sirri ),
pendidikan ( Manhaj al-Ta’lim ), penawaran ( Manhaj al-Ardh ), misi ( Manhaj
al-Bi’tsah ), korespondensi ( Manhaj al-Mukatabah ) serta pendekatan diskusi
(Manhaj al-Mujadalah ).

3. Pendekatan pendidikan dan misi dianggap paling efektif dilakukan oleh Nabi.
Indikator dari keberhasilan dakwah melalui pendidikan dan misi adalah banyak
nya jumlah sahabat dan pemeluk islam sebagai hasil dari pendidikan dan pengi
riman dai.